Hikmat Sorgawi (2)
Yakobus 3:13-18
Ayat 17-18, menyatakan secara langsung akan bijaksana dari sorga; Allah, yang tidak disertai nafsu manusia atau campur tangan setan-setan itu akan menghasilkan 9 jenis buah. Bijaksana punya tempat tertinggi dalam filsafat Gerika. Karena istilah philosophy berasal dari kata filia + sofia: aku menyukai bijaksana. Namun filsafat Gerika tidak terlepas dari sifat dasar manusia: antroposentris. Kalau kita tanyakan pada orang Gerika: "Siapa itu orang bijaksana?" Jawabannya:"Orang yang memakai logika dengan tepat, sampai pikirannya berhasil menguasai emosinya, dan emosinya menguasai kelakuannya". Bila ditanya lebih lanjut "Bagaimana seorang bisa berpikir dengan tepat?"."Dia harus menemukan metodenya". Artinya: wisdom and epistemology mixed in Greek philosophy. Filsafat Plato mengajarkan idos (artinya: dunia ide), bukan realita di dunia; dialah yang menentukan realita di dunia. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal apa itu keadilan, tapi definisi keadilan di setiap negara berbeda, maka hukum di tiap-tiap negara berbeda. Menurut Plato, hal itu terjadi karena keadilan dunia hanyalah bayang-bayang dari keadilan di sana. Jadi, Plato memisahkan ide yang sempurna dengan bentuk (form) yang ada di sini. Tapi menurut Aristoteles yang disini(bentuk) dan yang disana (ide) itu sama. Perbedaan konsep ini ditangkap oleh Rafaello Sanzio, salah satu dari 3 tokoh High Renaissance. Painter yang terbesar bahkan sampai hari ini: Da Vinci, Michaelangelo, Rafaello Sanzio, karena keindahan yang mereka tuangkan di atas kanvas, punya mutu yang sangat sulit dilampaui. Rafaello Sanzio adalah yang termuda usianya, saat dia masih berusia 20-an tahun, lukisannya sudah melampaui lukisan siapapun, khususnya dalam melukis sifat kewanitaan yang tender, beauty, meek. Dia juga melukis The School of Athens, yang masih tersimpan di Vatikan, dimana terdapat lebih dari 120 orang yang paling bijaksana: Socrates, Zeno, Plato, Aristoteles, bahkan orang-orang setelah jaman Gerika termasuk astronom Mesir, bahkan dirinya sendiri. Latar belakang semuanya adalah bangunan, hanya Plato dan Aristoteles yang berlatar belakangkan langit biru. Dia berusaha mengutarakan pada dunia: Banyak orang yang paling pintar pikirannya, tetap terkungkung dalam limitasi negara, bangsa. Hanya mereka berdua punya pikiran universal, melintasi seluruh jaman. Di sana, Aristoteles dilukiskan sedang mendebat gurunya, Plato , perubahan sikap murid pada gurunya: Kata Aristoteles: Aku mengasihi guruku, tetapi aku mengasihi kebenaran lebih dari mengasihi guruku. Saat berdebat, tangan Plato memegang buku Timaeus, karyanya tentang kosmologi, satu tangan menunjuk ke atas, sementara Aristoteles satu tangannya memegang karya tulisannya Thica, satu tangannya menunjuk ke bawah. Maksudnya: Plato memberitahu muridnya : Matter yang ada di dunia adalah bayang-bayang, sementara form ada disana, tapi menurut Aristoteles: form dan matter sama-sama ada disini hanya saja form bersifat metafisika, sementara matter bersifat fisik. Jadi, bijaksana yang dicari orang Gerika itu bersifat antroposentris, butuh pikiran yang akurat. Bagaimana menemukan cara yang paling akurat guna mendapatkan pikiran yang paling sehat, sempurna , logika. Aristoteles menemukan syllogism; menemukan dalil lewat 3 tahap: major premise, minor premise, conclusion. Contoh: Semua orang bisa mati, saya adalah orang, maka saya juga bisa mati. Untuk menerima sebuah premis sebagai kebenaran butuh iman. Maka Paulus bukan mengajarkan kita dari rasio kepada iman, melainkan dari iman kepada iman. Jelaslah sudah: tanpa Alkitab, tak ada orang bisa mengerti akan kebenaran yang sejati. Karena bijaksana Gerika stop di logika yang mereka pakai untuk menyelidiki, memikirkan dan mengetahui kebenaran, padahal logika manusia itu created, limited, polluted, no way to compare with the creator. Maka bijaksana orang Gerika yang tidak membuahkan hidup suci yang sesuai dengan sifat ilahi, hanya hidup bermoral tinggi menurut standar manusia. Saya sangat menyukai bagian ini, karena di seluruh PB hanya bagian inilah yang membahas bijaksana. Siapakah orang bijaksana? Bijaksana bukan pintar, banyak orang pintar yang kurang bijak, banyak orang bijak yang kurang pintar. Yang pasti dalam bijaksana terkandung benih yang dapat membuat kita jadi pintar, sementara dalam pintar belum tentu terkandung benih untuk menjadi bijaksana. Inilah bedanya bijaksana dan pintar: Bijaksana berasal dari sorga, didasarkan atas the fear of the Lord, depart far away from sinfull things, to know the holiness of your Creator, bukan berasal dari dunia, bukan dari neraka, juga bukan dari setan-setan. Hanya bijaksana inilah yang membuahkan 9 jenis buah, kebenaran yang tidak ditemukan di surat Paulus, Yohanes maupun Petrus. Karena Yakobus menfokuskan beritanya pada kewajiban hidup kita sehari-hari: menyatakan iman. Baca ayat 17-18.Buah-Buah bijaksana: 1. Murni, satu sifat hakiki yang tidak mengenal kompromi, mengapa waktu kita bicara dengan orang ini, kita merasa leluasa, tapi waktu dengan orang itu, kita perlu was-was? Hanya satu sebab, hatinya murni. Biarlah semua orang Kristen belajar, meski sudah tua, sudah pintar, sudah banyak belajar, tetapi tetap murni. Tuhan Yesus membagikan manusia dalam 4 kategori,a. pintar tapi murni, b. bodoh, tapi murni, c. pintar tapi tak murni d. tak murni, juga tak pintar. Mana yang paling jahat? Bukan yang bodoh, melainkan yang pintar tapi tidak murni, dia berpotensi menjadi pengacau dunia. Pelayanan di Gerakan Reformed indah karena murni, jujur, sungguh-sungguh, itulah yang membuat kita mudah berkomunikasi. 2. Damai: damai itu indah. Setiap anggota tubuh kita harus mengakui aku hanyalah sebagian, bukanlah segala-galanya, barulah bisa rukun. Kalau seseorang memakai tangan kanannya untuk memukul tangan kirinya, memakai kedua tangannya memukuli dadanya, tubuhnya pasti hancur. Kita butuh kerukunan, perdamaian, kesatuan. Itu sebabnya, jangan sembarangan mengatakan kalimat-kalimat yang tidak ada buktinya, salah mengerti, merasa diri superior, menghina orang. Damai itu gampang atau tidak? Tahukah saudara, dana terbesar manusia pakai untuk apa? Perang. Dana yang dipakai untuk perang setahun cukup untuk dana penginjilan dunia selama 1300 tahun. Sebelum perang Rusia, Soviet dan Amerika berakhir, rudal-rudal intercontinental missile yang dipersiapkan, cukup mengenyahkan seluruh bumi 4 kali. Mengapa negara Jepang begitu maju? Karena sejak tahun 1945, dia tidak diijinkan mengembangkan militer, itu adalah hukuman buat dia yang suka menjajah, memusuhi negara-negara tetangga, sekaligus tidak perlu menghamburkan dana untuk militer, melainkan untuk berkembang. Belajarlah untuk damai, harmonis, menghargai orang, tidak banyak menaruh curiga, mengkritik, melainkan banyak menghargai, mengerti orang. Seumur hidup, saya hanya berperang untuk kebenaran yang diselewengkan, doktrin yang palsu, yang mempermalukan nama Tuhan. Meski berkali-kali orang mencaci maki saya di internet, surat kabar, saya tidak pernah membencinya, juga tidak membela diri karena I am not called to defend myself, I am called to preach Gospel, to defend the truth, Amin? Maka, kita berada dalam gerakan Reformed Injili belajar hanya memerangi setan, ajaran yang tidak benar. Tapi berdamai dengan orang-orang yang Tuhan pimpin ke wadah ini untuk melayani, beribadah. 3. ramah . 4. lembut, Minggu lalu kita sudah membahas: Yesus lembut tapi tidak pernah lemah. Karena lemah bukan lembut, lembut bukan lemah. Jiwa kita perlu lembut khususnya di hadapan kebenaran. Orang yang berkeras di hadapan kebenaran adalah orang yang congkak, yang merasa diri superior, yang tidak pernah rendah hati. Orang yang sukses luar biasa tapi tetap rendah hati, karena dia menyadari, di dalam kesuksesan terkandung kewajiban, sukses bukan sesuatu yang pantas dimegahkan jikalau ada orang bertanya mengapa kita membangun gereja besar? Bukan karena kita mau memegahkan diri, melainkan karena kita butuh suatu wadah yang besar. Di seluruh Jakarta, salah satu gerakan yang berpotensi besar mengembangkan pekerjaan Tuhan yang berbobot adalah gerakan Reformed, we need it and we have potential to do it. Saya berharap, sebelum saya mati, ada orang-orang yang lebih hebat, lebih berbakat, lebih sungguh-sungguh melayani, Tuhan bangkitkan untuk menyambung pelayanan Reformed di jaman yang akan datang. Saya perlu memberi pengertian yang sangat tajam pada kalian yang bergabung dalam gerakan ini. Karena banyak konsep pelayanan kita yang begitu berbeda dengan gereja lain yang perlu saya kemukakan. Karena saya harus mempertanggung jawabkan panggilan dan visi yang Tuhan berikan pada saya: mendidik jaman ini. Sikap lembut, ramah adalah modal yang kita tanam untuk kelak kita tuai. Apa yang akan kita tuai? Persekutuan yang indah, yang memuliakan nama Tuhan. Mau menjadi pendendam itu mudah, tapi mau mengubah rasa dendam menjadi rasa damai itu sulit sekali. Itu sebabnya, jangan terlalu cepat menunjukkan sikap kurang ramah, kurang lembut pada orang. Kita perlu tegas terhadap kebenaran yang diselewengkan, doktrin yang salah, ketidakjujuran, mempermalukan nama Tuhan. Tapi perlu bersikap lembut pada sesama yang punya kelemahan, kekurangan. 5. Penuh belas kasihan: bagaimana perasaanmu saat melihat orang yang lemah, berkekurangan, berada dalam kesulitan, mengganggu atau ikut dalam kesusahan? Kalau kau ikut merasakan penderitaannya. Kau punya ikatan batin dengan sesama, itulah yang membuatmu bersedia menolong orang. Belas kasihan membuat orang merasa hidupnya berarti. Saya pernah menceritakan: seorang anak yang berumur 14 tahun menuliskan dalam buku hariannya, aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku dengan lompat ke sungai. Tapi kalau sebelum aku tiba di sana, ada satu orang saja yang mau tersenyum padaku, aku akan mengurungkan niat itu. Nyatanya, dia bunuh diri. Waktu saya membaca kisah itu, saya ingin sekali menjadi orang yang hari itu menyapa dia, tersenyum padanya. Berapa banyak orang hidup di jamanmu, mendapat berkat, didikan kebenaran, pengharapan, penghiburan darimu? 6. Buah-buah yang baik. Yakobus sering memakai istilah dalam bentuk jamak, misalnya: setan-setan, buah-buah¡, saya pernah membahas tentang 7 jenis buah-buah orang Kristen di Semarang, seorang majelis mendatangi saya dan berkata, dulu saya penganut Tridarma, mempelajari Budhisme, Konfusionisme, dan Taoisme, namun saya menemukan agama hanya membicarakan sejenis buah: perbuatan, tapi Alkitab membahas 7 jenis buah, membuktikan bahwa Kitab Suci begitu kaya. Buah terang, Injil, pelayanan, Roh Kudus, keadilan, kebenaran. Menandakan kau bijaksana. 7. Tidak memihak, artinya: saat orang berselisih, kalau kau berbijaksana, kau tidak boleh memihak, kecuali ada pihak yang sengaja melawan, memerangi kebenaran, barulah kau memihak kebenaran. Jadi jangan memihak penguasa, orang miskin, orang malas, karena berpihak membuatmu terjerumus ke dalam pertikaian; perselisihan yang tak perlu. Apalagi seorang pemimpin rohani, prinsip kepemimpinan mengacu pada prinsip Alkitab, sangat berbeda dengan kepemimpinan yang ada di pasaran: Yesus berkata, jika kau mau menjadi besar jadilah hamba semua orang. Kita harus bersemangat melayani seperti hamba, tapi kita tidak diperbudak. Waktu kau menjadi pemimpin, jangan kau memihak. Di dunia, banyak orang berpihak dengan dasar motivasi yang tidak jujur. Jika kita tidak punya motivasi egois, dengan sendirinya kau tidak akan tergoda dengan janji-janji profit, bisa menjalankan kehendak Tuhan dengan lebih mudah. Tidak pilih kasih, karena Alkitab mengajarkan, Allah tidak pilih kasih. 8. Tidak munafik. Salah satu kelemahan terbesar dari orang baik adalah niatnya membantu, tapi ingat: niat membantu bukan berarti mampu membantu. Waktu orang minta bantuan, jangan segera mengiyakan, lalu tak menepati, orang akan menganggap janjimu itu janji kosong, kau dipandang munafik, meski tidak ada motivasi itu di hatimu. Tahukah saudara, siapakah kelompok bohong yang terbesar di dunia? Orang Kristen. Kita menyanyikan lagu: ku mau cinta Yesus, nyatanya kita tidak cinta Yesus. Jangan munafik: kalau tidak sanggup mengerjakan, janganlah mengumbar janji, artinya janjimu harus dapat dipercaya, Honesty is the best policy, jadi berbicaralah dengan jujur, dengan sungguh. Orang bijak tidak sembarangan mengumbar janji, yang akhirnya menjerat bahkan mematikan diri sendiri. 9. Buah kebenaran ditabur dalam damai, terjemahan lain: barangsiapa mendamaikan orang, dia menabur benih damai. Artinya: orang yang sungguh bijaksana mendamaikan orang. Memang tidak gampang, bahkan kadang-kadang harus menanggung rugi, tapi mendamaikan orang adalah perintah Allah: berbahagialah orang yang mendamaikan orang, the peace maker will be called the children of God. Karena pendamai meneladani hal yang Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah lakukan: mendamaikan kita dengan Allah, kita dengan kita, kita dengan orang lain, orang lain dengan orang lain, orang lain dengan Allah lewat kematianNya. Itulah bijaksana. Bijaksana yang sungguh berasal dari atas, bukan dari filsafat Gerika, bukan epistemologi yang bersifat antroposentris, bukan kepintaran yang menguntungkan diri sendiri, melainkan menuntut diri damai, ramah, lembut, memperlakukan orang dengan berbelas kasihan, tidak memihak, mau berkorban demi mendamaikan orang. Sejarah manusia, tidak pernah sekacau 10 tahun terakhir ini: bom bunuh diri semakin hari semakin banyak. Karena banyak orang mengira dirinya pintar, tahu caranya membuat bom untuk membunuh orang. Itu adalah kepintaran yang merusak, mengacau, menebar kebencian, bukan hikmat sorgawi. Jika kita merealisasi Firman yang kita dengar hari ini, maka di Jakarta ada 1300-an orang yang mewujudkan hikmat sorgawi di bumi. Kalau satu orang mempengaruhi lagi sekian banyak orang, sekian banyak orang mempengaruhi sekian banyak orang lagi, Jakarta menjadi kota yang berpenduduk bijaksana, Amin? Baca ayat 13-18 dengan perlahan, sambil menegur diri, minta Tuhan menolong kita menjalankannya.
(ringkasan khotbah ini belum diperiksa oleh pengkhotbah---EL)