May 10, 2005

The Treasure of Wisdom Book (Rev.Joseph Shao)

THE TREASURE OF WISDOM BOOK
(Rev. Joseph Shao, 05 – 06 April 2004)


Yeremia 18 : 18, ada 3 kelompok orang yang dibicarakan :
1. Imam : mengajar Taurat dan menjelaskannya (analogi : seperti ayah mengajar anaknya)
Bebarapa pengertian taurat :
- Hukum, yang ditulis oleh Allah melalui Musa
- Perintah-perintah (commandment)
- Peraturan-peraturan

2. Nabi : penyambung lidah Tuhan, mereka selalu merefer ke Taurat, … beginilah Firman Tuhan…, … Demikianlah Firman Tuhan….

3. Orang Bijaksana : memberi nasehat dan memberitahu apa yang harus dilakukan.

v Perjanjian Lama terbagi dalam 3 area ini :
- Taurat
- Kitab Nabi-nabi yang diajarkan oleh nabi-nabi
- Dan ditengah-tengah ada kitab yang disebut sebagai tulisan-tulisan (eq. Mazmur, Amsal)

Dalam Perjanjian Lama ada 2 cara pengajaran :
1. Pengajaran Langsung,
Contoh : Kitab Amsal, saat membaca Amsal kita tahu apa yang ingin dikatakan oleh Amsal (bagaimana memiliki keluarga yang baik, mengasihi anak, cara berbisnis, etc)
2. Pengajaran tidak langsung
Contoh : Kitab Ayub (problem penderitaan, how a good God allow suffering?)
Kidung agung (interpretasi ; relasi antara Kristus dan jemaatNya)
Pengkhotbah (Pengkhotbah yang mengajar jemaat tentang life)

Pengkhotbah 3 : 11 : Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya
Problem : waktu adalah konsep kekekalan tetapi Tuhan meletakkanya didalam hati manusia yang finite, inilah inti kitab pengkhotbah : how to seek/search the meaning of life.

Time à eternity/infinity

Hati manusia, finite


Pengkhotbah 1 : 12, Penulis ingin kita mencari dan mengerti arti hidup dibawah matahari, ini konsep hidup yang berbeda dengan yang dimaksud dalam Injil Yohanes (hidup kekal).

Ø Dibawah Matahari, hidup adalah sia-sia dan tidak berarti
1. Tidak ada hal yang baru di muka bumi ini, apa yang bisa kita dapatkan dengan berjerih lelah dibawah marahari? Semakin banyak pengetahuan menghasilkan semakin banyak penderitaan. (Pengkhotbah 1 : 3,18)
2. Segala sesuatu adalah sia-sia, hidup pada dirinya sendiri adalah sia-sia dan seperti mengenggam angin (analogi : uap air bisa dilihat tidak bisa ditangkap); Pengkhotbah 1 : 14,17; 2 : 1,11,15,17,21,23,26)
3. Hidup penuh dengan misteri dan tidak ada yang sungguh-sungguh bernilai. Penulis mencoba mencari kesenangan didalam dunia, ia memiliki segala sesuatu yang diimpikan semua manusia, hikmat dan harta tetapi dalam semuanya itupun ia tidak mendapatkan kepuasan yang diinginkan. (1:12-2:11)
4. Kehidupan memiliki tiga musuh : Kematian (2:18), Kejahatan (4:4 ; 7:20; 9:2), Waktu & Kesempatan (9:11)

Ø Death terminates everything, but God superintends death
1.
Kematian adalah gift dari Allah agar kita bisa belajar tentang kehidupan. Berbagai jawaban tentang arti kehidupan yang diajukan oleh manusia (seperti : pleasure, work, wealth, renown, wisdom) adalah sia-sia karena ketika kematian menjemput, kita tidak memiliki kontrol apapun lagi terhadap segala hal yang ‘kupikir ada dibawah kuasaku”. (2:18-21)
2. Hari kematian adalah lebih baik dibandingkan hari kelahiran, karena hidup sendiri tidak memiliki keuntungan selain pengalaman kepahitan dan kesusahan. (3:18-21; 4:13-16 ; 6:1-6)
3. Orang bijak memilih datang kerumah duka dibanding rumah hiburan, karena disana bisa berpikir tentang kehidupan, menghitung hari-hari dengan bijaksana (Maz 90), (Pengkhotbah 7 :4)
4. Whether you are good or bad, someday you’ll die so the righteous become only through God’s direction. (9:1-2)
5. Perbedaan antara orang hidup dan mati adalah bahwa yang hidup tahu bahwa suatu hari mereka akan mati (9 : 5-6). Kontrol hidup dan mati ada ditangan Tuhan
6. Kematian adalah alat yang dipakai Tuhan agar manusia lebih dekat kepadaNya. Roh manusia akan kembali kepada Tuhan Sang Pencipta (12:7), setiap kehidupan berasal dari dan kembali kepada Allah.

v Preface kitab Pengkhotbah :.Life is vanity and meaningless plus death terminate everything. Is this the meaning of life? Konklusi Kitab Pengkhotbah 12: 3 –4 à Tidak, bila Allah masuk dalam gambar kehidupan kita.

Ø With God, life is enjoyable
1. Dengan Allah, manusia dapat menikmati hidup dan memperoleh kepuasan, karena tangan Tuhan yang menopang dan mengijinkan kita menikmati makan, minum dan kepuasan. Joy is a gift from God. Manusia dapat menikmati hidup karena Tuhan yang memberi kuasa untuk menikmatinya.(2:24-26; 3:12-14,22 ; 5 : 18-20; 8:15; 9: 7-10).
2. Tuhan menciptakan setiap peristiwa dibawah matahari untuk tujuan yang saling berkaitan (3: 1 –11) Segala sesuatu berada dibawah rencanaNya.
3. Karunia untuk menikmati hidup berasal dari kemurahan Tuhan (6:1-5). Ada yang memiliki harta tetapi tidak dijinkan untuk menikmati (mis. Masalah kesehatan, etc), menikmati hidup tidak bisa diukur dari jumlah kekayaan yang dimiliki.
4. Menikmati kehadiran Allah dalam kehidupan.(11: 7-9).

Bagaimana Hidup dihadapan Allah
- Theology of enjoyment = teologi hidup dihadapan Allah
- 7 : 13, takut akan Allah dalam arti beribadah kepada Allah dengan rasa takut dan hormat
- 5 : 6, banyak masalah kehidupan yang tidak bisa dimengerti, datanglah kehadapan Allah menunggu jawaban Tuhan dengan rasa takut dan hormat karena hanya Dia yang memiliki kunci jawaban atas masalah kehidupan
- 8 : 12-13, Percaya kepada Allah ditengah-tengah ketidakpastian (uncertainty)
Allah dalam kehidupan manusia
Creator/Pencipta
7:13, Allah yang menciptakan dan mengontrol segala sesuatu dimuka bumi ini
11:5, ada banyak hal dalam dunia yang tidak bisa dimengerti dan dipredict, Tuhan yang menciptakan kehidupan.
7:27-29, begitu sulit mencari orang benar, Allah menciptakan manusia yang sempurna tetapi manusia yang mengubahnya (eq. Allah Bapa vs Allah Ibu)inilah masalah umat manusia : God creates everything good; but man invents endless substitutes
12 : 1, Sebagai ciptaanNya, ingatlah kepada Tuhan sejak masa muda, karena akan datang masa dimana kita tidak bisa melakukan hal yang hanya bisa dilakukan saat masih muda. Don’t loose that chance!

Allah yang berdaulat (Sovereign)
1:3,4-11, banyak hal yang terjadi tetapi Allah mengontrol segala sesuatu. Adanya beban dalam kehidupan bisa membawa kita datang kehadapanNya
3:11, Allah memberi kita sesuatu yang indah: konsep waktu, eternity agar kita dapat memahami meaning of life, bagaimana kita mengerti apa yang Allah lakukan dalam kekekalan dengan waktu yang terbatas yang dimiliki manusia.
2:26, orang yang diperkenanNya vs orang berdosa, (citizens vs visitors). He loves & cares orang pilihanNya.
5:1, Allah adalah Allah yang kudus, kita harus mendengar suaraNya dan hati-hati dengan mulut kita..
5:17-19, God give us ability to enjoy our life
8:15, God gives us time to enjoy our life
9:7-9, kita hidup sia-sia bila tidak menikmati hidup, Allah ingin kita menikmati hidup dengan bertanggungjawab
11:8, Days of enjoyment mungkin singkat diganti days of darkness, maka nikmatilah hidup dihadapan Tuhan.

Hikmat yang tidak dapat diselami (Unsearchable Wisdom)
1:13, 3:10; dalam mencari jawaban mengenai masalah kehidupan pengkhotbah menyadari bahwa God is partially comprehensible
8:5-8, 9:11-12, Allah mengerti past, present and future, yet man cannot understand him, karena manusia terbatas/terjerat dalam waktu
7:23-24, Himat yang dimiliki manusia hanya temporary saja , bersifat masa lampau. God is unsearchable wisdom, siapa yang dapat menemukannya?

Allah sebagai Hakim
3:15-17, Allah akan mengadili semua yang terjadi masa lalu, someday kita akan berdiri dihadapan tahta pengadilanNya
5:7, God is higher than ordinary officials, so jangan putus asa bila didunia ini orang lemah tertindas dan hak-hak mereka disangkali.
11:7-10, God is the ultimate judge, we can enjoy our life, see/do/follows what your heart wants but life responsibly cause someday he’ll judge us. Allah memberi kita kebebasan yang bertanggungjawab, Allah ingin kita hidup benar didunia yang berdosa.
12:9-14, Allah akan membawa segala sesuatu ke penghakiman (good or evil) dengan tujuan agar kita takut dan beribadah kepadaNya.

Allah sebagai Gembala
a. 12:11,God is our shepherd, Ia mau memelihara kita, karena sama seperti domba sometimes kita tidak bisa melindungi diri sendiri.