March 28, 2004

Orang Kristen dan Harta (4)

I Timotius 6: 9-10,17-18

Ayat-ayat ini memberi kesan, sepertinya orang Kristen tak boleh menjadi kaya, tapi faktanya, Alkitab mencatat: Daud. Abraham, Salomo adalah orang-orang yang kaya raya tapi cinta Tuhan. Jelas, kekayaan orang yang cinta Tuhan dengan kekayaan orang yang tidak cinta Tuhan berbeda sumber atau metode memperolehnya. Tidaklah salah, kalau Allah mempercayakan banyak uang di tanganmu, membuatmu kaya raya. karena Dia memandangmu sebagai juru kunci yang bertugas mengelola uang itu. Tapi jika kau menganggap, kekayaan itu milikku untuk selama-lamanya, kau adalah orang terbodoh di dunia. Karena sesungguh-nya, tidak satupun kekayaan kita yang bisa kita bawa ke dalam kekekalan. Saat uang ada di tangan kita, itulah juga saat di mana Tuhan menguji kesetiaan kita; juru kunciNya sampai di mana. Mari kita mengerti apa artinya juru kunci; mengelola uang yang Tuhan serahkan di dalam tangan kita. Jika pengertian kita akan harta benar, kita adalah tuan atas harta kita, namun jika pengertian kita salah, kita menjadi budak dosa, kita akan dijerat, ditenggelamkan ke dalam segala penyelewengan. Paulus berkata, cinta uang adalah akar dari segala kejahatan. Sebenarnya, uang adalah sesuatu yang netral, memiliki uang juga tidak berdosa, tidak salah. Dalam hidup ini, kita butuh uang, bahkan untuk mengabarkan Injil, mengerjakan pekerjaan Tuhan juga mem-butuhkan banyak uang. Tapi, mari kita mengerti Alkitab dengan pengertian yang betul-betul sah dan benar: sebelum uang berada di tanganku, uang pernah berada di tangan orang, dan sebentar lagi, uang juga akan berpindah tangan, artinya uang hanya numpang lewat di tanganku. Yesus Kristus tidak mau menerima tawaran iblis. Saya kira, tak ada orang yang mengerti cobaan Yesus lebih dari John Milton. penyair Inggris di abad ke-18, yang menulis syair panjang, yang terdiri dari puluhan ribu kalimat, setelah dia mengalami kebutaan selama 11 tahun. Meski dia buta, tapi dia merenungkan kebenaran Tuhan, menuangkannya di dalam syair, dan dia berhasil menjadi penyair terbesar di sepanjang sejarah sastra Inggris. Syair panjangnya dia dasarkan pada Alkitab, dan dia beri judul: Paradise lost & Paradise regain. Saya kira, hanya Homer, penyair Gerika yang hidup 2.500 tahun lalu, bisa menandingi John Milton. Apakah perbedaan syair mereka? Syair Homer mencetuskan idenya tentang karakter agung yang bisa manusia capai: berani. bijaksana, tahan nafsu dan keadilan. guna melukiskan The birth of Greece people; Helinistic culture, sementara syair John Milton mengisahkan asal usul umat manusia, awal kejatuhan manusia, dari inspirasi yang dia dapatkan dari kitab yang Tuhan wahyukan: Kejadian.

Charles Jennens & John Milton adalah dua tokoh yang saya kagumi: keduanya tidak studi teologi, tapi pengenalan teologis mereka lebih dalam dari teolog-teolog di zamannya. John Milton menuliskan Paradise lost berdasarkan pengertiannya tentang doctrin of fall, doctrin of man. doctrin of sin dan bagaimana manusia berpaling pada Tuhan lewat Christology. Adapun Charles Jennens, menemukan 50 ayat yang terpenting, yang berbicara tentang Yesus Kristus. Itu sebabnya, di satu pihak, saya menganjurkan kaum awam studi teologi, di pihak lain, saya berharap orang yang pernah studi teologi tidak meremehkan kaum awam yang tidak pernah studi teologi. Karena ada kalanya, mereka sanggup mengerti sesuatu yang tidak dimengerti oleh teolog-teolog yang hanya tahu membanggakan diri. Apa yang John Milton tuliskan dalam syairnya? Di dalam kekekalan; sebelum alam semesta dicipta, Allah sudah menetapkan Kristus menjadi Juruselamat manusia, Dia memerintahkan semua malaikat bersembah sujud pada Kristus. Ternyata, di antara malaikat terdapat satu penghulu malaikat menolak menyembah Yesus. Allah menyebutnya: setan. Pengertian John Milton tentang pemberontakan Lucifer ini sangat unik: ketidakrelaan Lucifer menyembah Yesus mengakibatkan cosmic drama — kejatuhan dan keselamatan harus berlangsung di dalam sejarah. Sejak saat itu, Lucifer tdak lagi menjabat sebagai penghulu malaikat. Jadi, setan disebut setan, bukan karena dia melakukan banyak kejahatan melainkan hanya melakukan satu perkara: menghalangi kehendak Allah. Jadi. pada awalnya, memang tidak ada setan, hanya ada malaikat, tapi Tuhan tahu, malaikat mana yang betul-betul taat, malaikat mana yang Dia sebut setan. Allah tidak mungkin ber-salah, itu sebabnya, semua keputusan Allah harus kita terima bukan kita debat. Allah adalah satu-satunya diktator yang tak mungkin bersalah, amin? Tapi manusia, begitu menjadi diktator, dia mulai rusak. Bagaimana dengan Allah? Dialah satu-satunya yang kekal, satu-satunya sumber kekekalan, satu-satunya yang menjanjikan kekekalan. There is no possibility of the corruption in God's own nature, because He is uncorruptible God.

Tatkala Allah menyebut penghulu malaikat yang membangkang itu "setan", malaikat lain, khususnya batalyon yang dipimpin oleh Lucifer berpikir, Allah tidak adil, Dia telah menjatuhkan vonis pada pemimpin mereka, merekapun ikut memberontak. Itulah awal dari nepotism: ramai-ramai memboikot Allah. Allah memerintahkan kami menyembah Yesus, Pribadi kedua dari Allah Tritunggal? Perintah itu terlalu diktator; otoriter, kami tidak mau mematuhi. Setelah mereka memboikot, secara lahiriah, tidak berubah: rongga dada penghulu malaikat itu tetap besar, saat dia berbicara, menyanyi, suaranya menggelegar, tapi Yehezkiel mencatat: kau adalah Kerubium yang begitu sempurna, kau pernah berada di taman Eden, tapi kau sombong, ingin setara dengan Allah, menerima hak yang sama denganNya. Hak yang mana? Hak meneri-ma sembah sujud. Perhatikan: saat seorang pemimpin ingin disembah, saat itulah dia jatuh. Saat manusia mengultuskan pemimpinnya, dia mulai jatuh. Kalau GRII memandang saya bagai Allah, GRII mulai dibuang oleh Allah. Inilah prinsipnya. Maka kita harus selalu menjunjung tinggi kedaulatan Allah tanpa kompromi. Kata Agustinus: jika kau menemukan, di dalam tulisanku ada hal-hal yang tidak sesuai dengan Kitab Suci, kembalilah ke Kitab Suci dan buanglah tulisanku. Dia adalah seorang pemimpin yang baik, membawa orang percaya kembali ke Alkitab bukan pada dirinya. Biarlah kita menerapkan prinsip berikut dengan baik: bukan mengutamakan cara, nama, melainkan motivasi. Tatkala semua orang menyembah, hanya Allah tahu siapa yang sungguh-sungguh menyembah Dia, siapa yang tidak sungguh-sungguh. Waktu paduan suara mengumandangkan pujian Haleluya, hanya Allah yang tahu siapa sedang memuji Dia, siapa sedang menonjolkan diri. Jika motivasi saya berkhotbah adalah ingin jadi terkenal, saya adalah setan. Jika kau sambil menyanyi sambil menonjolkan diri, kau adalah setan. Inilah prinsip-prinsip Alkitab yang begitu dalam, tapi banyak gereja tidak melihatnya. Waktu Elton John menyanyikan lagu: candle in the wind di acara perkabungan Lody Diana, hati saya sangat sedih, karena lagu yang sama sekali tidak menyinggung Yesus, Allah itu dinyanyikan di gereja Anglican yang terpenting di dunia. Anda tidak peka akan hal itu? Karena anda cenderung hanya memperhatikan gedung yang megah, organnya yang bagus, menyebut orang yang mengenakan jubah agama sebagai pelayan Tuhan. Tidak demikian dengan Tuhan, waktu Tuhan menyebut Lucifer setan, status Lucifer masih sebagai penghulu malaikat yang sah, yang Tuhan tetapkan, tapi motivasinya yang tidak beres tercium oleh Tuhan. Artinya. Tuhan menilik sampai ke sanubari kita yang terdalam. Karena Dia adalah Allah, amin? Dengan vonis "kau adalah setan", Lucifer diturunkan dari kedudukannya. Dan Alkitab mencatat, sepertiga dari malaikat di sorga ikut dengannya, menjadi roh-roh jahat yang merasuk di sini dan di sana, beredar di seluruh bumi. Apa sebabnya penghulu malaikat itu tidak mau mematuhi perintah Allah? Karena dia sendiri ingin disembah, tapi dia malah disuruh menyembah. Itu adalah prinsip yang sekaligus membuktikan Alkitab adalah satu kitab yang sederhana sekali tapi mengandung hal yang luar biasa, itu sebabnya seumur hidup saya menggali dan menggali Alkitab. karena Alkitab adalah buku yang menyajikan bijaksana tertinggi yang mungkin dimengerti oleh manusia, dan kebenaran yang kekal.

Setelah Tuhan mencipta manusia, setan berpikir: inilah saatnya aku membalas, maka dia merayu manusia: sembahlah aku juga. Kalau kau menyembahku, ku beri kau seribu dollar, lima ribu dollar. Manusia yang dibutakan oleh harta, mulai menyembah dengan sembarangan, tidak mau tahu doktrinnya benar atau tidak. yang penting mendapat profit. Manusia menyembah dan menyembah, setan merasa senang, karena dia berhasil berperan sebagai allah. Itu sebabnya kalau kau menyembah foto nenek moyangmu, jangan kira nenek moyangmu menikmati sembah sujudmu, karena sesungguhnya, di balik foto itu. setanlah yang menikmati sembah sujudmu. Itu sebabnya saya tidak melarang kau memiliki gambar Yesus, tapi saya tidak menyetujui kau berdoa pada gambar Yesus. Karena setiap kali ada orang atau figur yang kau jadikan obyek penyembahan, setanlah yang menikmati sembah sujudmu, itulah keinginan setan dari awal, sampai-sampai dia berani menolak menyembah Yesus. Itu sebabnya, kita perlu berhati-hati, jangan jadikan Mao Ze Dong, Einstein, Paus, Stephen Tong atau siapapun sebagai allahmu. karena Alkitab mengajarkan: barangsiapa menggantikan Allah dengan allah lain, kesusahannya akan bertambah.

Namun sesunguhnya, kenikmatan tertinggi yang sungguh setan inginkan bukanlah pe-nyembahan manusia, setan terus menunggu dan menunggu, menunggu saat Yesus datang ke dunia untuk balas dendam: dulu. BapaMu menyuruh aku menyembahMu, tapi aku menolak. sekarang, aku mau Kau menyembahku. John Milton menangkap gelagat busuk si setan dari Mat. 4. Semua orang berpikir, aku menyembah dewa ini dan itu, itu tandanya aku beragama, padahal itu hanyalah ajaran agama yang di luar Alkitab, hanya akan membuat manusia terjerat. tertipu, termakan oleh rayuan iblis. Setan berkata, apa? Kau menyuruhku menyembah AnakMu? Sungguh keterlaluan. Kau adalah Allah, tentu Kau berhak menyuruhku menyembahMu. tapi mengapa Kau juga menyuruh aku menyembah AnakMu, bukankah Kau adalah Allah yang Esa? Allah memang Esa tapi Tritunggal, setan tidak mau menerima hal itu. Itu sebabnya, orang yang tidak bisa menerima ajaran Tritunggal, tak mungkin mau menyem-bah Yesus Kristus. Perhatikan: menyembah Yesus Kristus bukanlah baru ada di P.B, karena di P.L. sudah ada perintah: let the angles of God worship Him. Tapi di dunia ini, siapa yang paling banyak disembah? Setan. Hal yang lebih parah lagi, orang yang menyembah allah palsu lebih khusuk, lebih beribadah, lebih tekun, sementara orang yang mengaku diri menyembah Allah malah menyembah secara asal-asalan. Di hati saya ada banyak keluh kesah yang tidak anda pahami, salah satunya: anda mengaku diri menyembah Allah, mengapa saat disodori ilah palsu, profit, kau langsung menyambarnya, tapi kalau disuruh ikut kebaktian doa malah menolak? Karena kau bukan penyembah yang mau membayar harga. Kiranya Tuhan mengampuni dosa-dosamu. Berbeda dengan Yesus, Dia begitu peka, kataNya pada setan, enyahlah kau! Apa sebabnya? Setan tidak punya hak untuk disembah, apalagi disembah oleh Anak Allah yang Tunggal. Satu-satunya Pribadi yang tidak mengenal kompromi adalah: Kristus, maka Kristologi adalah kunci dari iman kita. Kalau konsep Kristologi yang diajarkan salah, semua orang Kristen akan disesatkan. Jadi, kunci untuk membedakan pengajaran yang benar dengan bidat adalah: the Soteriology in Pauline Christology. Paulus berkata, jika ada orang memberitakan Yesus yang berbeda dari Yesus yang ku beritakan padamu, dia pantas dikutuk. Sudah lebih dari 30 tahun saya mengajar Kristologi, Soteriologi. Tahun ini adalah tahun terakhir saya mengajar. Semua buku saya boleh dibaca, rekaman kuliah saya boleh didengar, tapi saya tidak akan masuk ke ruang kuliah lagi, melainkan akan memimpin SPIK di mana-mana tempat, untuk mengembalikan pengertian Kristologi dan Soteriologi pada porsi yang sesungguhnya. Biar semua kita sadar: karena Jesus gives nothing left for satan, maka Dia menjadi Raja di atas segala raja, Tuhan di atas segala yang dipertuan, Pemimpin dan Kepala gereja dari selama-lamanya sampai selama-lamanya amin? Bayangkan, jika Yesus menyembah setan, mungkin Dia berhasil memperoleh seluruh dunia, kitapun tak perlu mengabarkan Injil, tak perlu mengutus hamba Tuhan untuk menginjili orang dengan susah payah, karena semua orang sudah Kristen. Tapi permisi tanya: Kristen yang seperti apa? Yang menyembah Kristus. Kristus yang mana? Kristus yang menyembah setan. Untuk apa percaya pada agama yang pemimpinnya sendiri menyembah setan? di zaman ini: ada banyak orang Kristen berbakti pada Tuhan lewat pelayanan orang yang tidak dia ketahui siapa yang orang itu layani, memberi persembahan pada pendeta, tanpa mengetahui siapa yang pendeta itu menyembah. Setan yang menampakkan diri dengan wujud yang menakutkan.... adalah setan bodoh, karena dia hanya bisa membuatmu ketakutan setengah mati. Setan yang betul-betul mengerikan adalah setan yang menyamar jadi pendeta, pelacur, pemimpin-pemimpin hebat, yang mengelabuhimu masuk ke dalam jeratnya. Apa jadinya kalau Yesus disembah oleh seluruh dunia, tapi Dia sendiri pernah menyembah setan barang satu kali saja? Dia adalah penipu. Itu sebabnya Yesus tidak mau menerima tawaran setan. Alkitab mengajarkan, celakalah mereka yang demi cintanya pada uang berani mengompromikan imannya, menjual rohaninya, meninggalkan karakternya. Karena mereka telah dipakai oleh iblis. Kalau kau menjadi kaya karena kekayaan yang dari Tuhan, silakan! Tapi kalau kekayaanmu berasal dari setan; katakan padanya: enyahlah kau! Lebih baik hidup sederhana tapi tidak menerima kekayaan dengan cara haram, cara yang tidak diperkenan Tuhan.

(ringkasan khotbah ini belum diperiksa oleh pengkhotbah -EL)